بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Bismillahirrahmanirrahim
"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
- Nama kitab: Terjemah Kitab Fathul Qorib (Fath Al-Qarib)
- Syarh dari: Kitab Matan Taqrib Abu Syujak
- Judul kitab asal: Fathul Qarib Al-Mujib fi Syarhi Alfazh Al-Taqrib atau Al-Qawl Al-Mukhtar fi Syarh Ghayatil Ikhtishar
- Pengarang: Muhammad bin Qasim bin Muhammad Al-Ghazi ibn Al-Gharabili Abu Abdillah Syamsuddin
- Bidang studi: Fiqih madzhab Syafi'i
(فتح القريب المجيب في شرح ألفاظ التقريب أو القول المختار في شرح غاية الإختصا)
قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا به وبعلومه في الدارين أمين
Menerangkan Dlaman Selain Harta
(فَصْلٌ) فِيْ ضَمَانِ غَيْرِ الْمَالِ مِنَ الْأَبْدَانِ وَيُسَمَّى كَفَالَةَ الْوَجْهِ وَكَفَالَةَ الْبَدَنِ كَمَا قَالَ
(Fasal) menjelaskan sanggup menanggung selain harta yaitu dlaman badan, dan disebut dengan kafalah al wajh dan kafalah badan sebagaimana yang disampaikan mushannif,
Syarat Kafalah
(وَالْكَفَالَةُ بِالْبَدَنِ جَائِزَةٌ إِذَا كَانَ عَلَى الْمَكْفُوْلِ بِهِ) أَيْ بِبَدَنِهِ (حَقٌّ لِآدَمِيٍّ) كَقِصَاصٍ وَحَدِّ قَذَفٍ
Kafalah (menanggung) badan hukumnya diperbolehkan ketika pada makful lah (orang yang ditanggung), maksudnya pada badannya terdapat hak adami, seperti qishash, dan had qadzaf.
وَخَرَجَ بِحَقِّ الْآدَمِيِّ حَقُّ اللهِ تَعَالَى
Dengan keterangan hak adami, dikecualikan haknya Allah Swt.
فَلَا تَصِحُّ الْكَفَالَةُ بِبَدَنِ مَنْ عَلَيْهِ حَقُّ اللهِ تَعَالَى كَحَدِّ سَرِقَةٍ وَحَدِّ خَمْرٍ وَحَدِّ زِنًا
Maka tidak sah melakukan kafalah terhadap badannya orang yang memiliki tanggungan haknya Allah Swt, seperti had mencuri, had minum khamr dan had melakukan zina.
Konsekwensi Kafalah
وَيَبْرَأُ الْكَفِيْلُ بِتَسْلِيْمِ الْمَكْفُوْلِ بِبَدَنِهِ فِيْ مَكَانِ التَّسْلِيْمِ بِلَا حَائِلٍ يَمْنَعُ الْمَكْفُوْلَ لَهُ عَنْهُ
Kafil (orang yang menanggung) telah dianggap bebas dari tanggungan dengan menyerahkan badan makful (orang yang ditanggung) di tempat penyerahan tanpa ada penghalang yang bisa mencegah makful lah (orang yang menerima tanggungan) untuk bisa mengambil haknya dari makful.
وَأَمَّا وُجُوْدُ الْحَائِلِ فَلَا يَبْرَأُ الْكَفِيْلُ.
Sedangkan jika ada penghalang, maka kafil belum dianggap bebas dari tanggungan.
Posting Komentar